Banyak orang yang salah memahami kehidupan Nabi ﷺ dalam hal jihad. Mereka mengira bahwa Sang Nabi ﷺ itu suka berperang dan membunuh. Pernyataan ini sangat ahistoris dan penuh tuduhan yang tak bernalar.
Nabi Muhammad ﷺ itu seperti Sri Krishna, keduanya berada di medan perang, tetapi tak 1 pun darah manusia yang tertumpah dari tangan mereka berdua. Tiada 1 pun manusia dari kalangan Kurawa yang tertumpah akibat senjata cakra dari Sri Krishna; dan tiada 1 pun manusia dari kalangan Quraisy yang tertumpah akibat senjata pedang dari Sang Nabi ﷺ . Sang Krishna berperang didampingi muridnya, yakni Arjuna; dialah yang membasmi adharma di medan perang dengan senjatanya. Begitu juga Sang Nabi ﷺ berperang didampingi muridnya, yakni Ali bin Abi Thalib; dialah yang membasmi adharma di medan perang dengan senjatanya.
Nabi Muhammad ﷺ itu seperti Sang Kristus, keduanya memerintahkan sahabat-sahabatnya membawa pedang utk jihad defensif. Bukankah Kristus sendiri memerintahkan murid-muridnya untuk membeli pedang? Bukankah di taman Getsemani murid-murid Sang Kristus melawan serdadu Romawi dengan pedang yang terhunus di tangannya dan memotong telinga seorang di antara mereka tersebut? Apakah mungkin Sang Kristus memerintahkan murid-muridnya membeli pedang untuk memotong sayuran atau justru untuk jihad defensif? Nabi ﷺ memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk perang defensif tanpa memerintahkan utk membeli pedang. Begitu juga Sang Kristus, dia memerintahkan murid-muridnya utk membeli pedang tanpa memerintahkan utk berperang (Lukas 22:36); dan pedang inilah yang kemudian dipakai murid-muridnya untuk menyerang dan melawan. Simon Petrus, murid Sang Kristus yang menghunus pedangnya dan menebas telinga kanan Malkus (Lukas 22:49-5; Yohanes 18:10). Berperang atau menyerang itu membutuhkan pedang, dan Sang Kristus memerintahkan utk membeli pedang bukan utk memotong ranting dan dahan, apalagi utk memotong sayuran. Meskipun Sang Nabi ﷺ dan Sang Kristus memerintahkan berperang atau membeli pedang, tetapi fakta sejarah membuktikan bahwa tak 1 pun darah tertumpah dari tangan Sang Kristus atau pun tangan Sang Nabi ﷺ ; meskipun keduanya menyuruh sahabat2nya atau pun murid2nya untuk jihad defensif.
Nabi Muhammad ﷺ itu seperti Musa AS. Keduanya memimpin perang, tetapi tak 1 pun darah manusia yang tertumpah melalui senjata keduanya. Justru keduanya berdoa syafaat sambil menadahkan tangan di medan perang, agar diberikan kemenangan.
